MAN BANGIL HEBOH BAYU SKAK :D
(Part 1)
(Part 1)
Selasa, 25 Maret 2014 waktu yang
lalu Madrasahku tercinta dikejutkan dengan kedatangan artis you tube lokal yang
terkenal dengan ‘guyonan boso jowone’ sopo maneh nek duduk BAYU SKAK. Hehe..
sebelum kedatangannya dia membuat tweet di twitternya, nih katanya..
Cowok yang sekarang duduk di Jurusan Art And Desain Di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang ( UM ) itu datang menggunakan mobil warna merah milik telkomsel sekitar pukul 11.30 WIB bersama WTB (With The Band) yang terdiri dari mas Ical, mas Tutus, mas Yoshua dan mas Didin.
Pertama aku tak tau kalau Bayu
skak akan datang ke Madrasahku ini, aku taunya dari adik kelasku, namanya Putri
yang sewaktu Bayu dan WTB turun dari mobil warna merah milik telkomsel.
“Heey.. Bayu Skak iku maeng..
mudun teko montore telkomsel, sakiki nak ruangane P.Alfan. aaah pokoke aku kudu
foto karo bayu skak!”
Itulah teriakan histerisnya yang entahlah
beberapa kali dia mengulang kata-kata itu. Aku hanya bisa tertawa dan
geleng-geleng kepala melihat tingkah adik kelasku itu.
Beberapa menit Bayu Skak dan WTB berada di
ruangan kepala Madrasah, sebagai tim jurnalistik aku sudah siap jika harus
mewawancarainya. Kebetulan tim jurnalistik sedang berkumpul untuk membahas
lomba film yang akan di ikuti di UMSIDA tingkat Jawa Timur.
“Pak Didin, pokoke aku seng moto-moto (sambil membawa kamera) emoh, pokoke aku..” ucap Putri lagi. Skali lagi aku hanya bisa geleng-geleng sambil tertawa melihatnya.
“Iyo, sek ndelok sek kene kamerae” ujar Pak Didin. Oiya bukan
Didin personil Bayu WTB lo ya.. hehe
“Aku ya seng moto, pokoke aku, aku kudu foto karo Bayu Skak
pokoke!” sahutnya. Yaela deeek, kok serba pokok-pokok’e se dek.. -_- :D “Iyo
sek ngenteni Pak Widi..” sergah Pak Didin.
Tak lama kemudian Pak Widi datang,
“Tim Jurnalis ya, wawancara. Alfi…”
“Saya ya pak, saya..” belum sempat pak Widi melanjutka
ucapannya Putri menyahutnya.
“Iya, Putri, Alfi sama ada yang bagian kamera panggul, Fiqi
mana Fiqi?” Tanya pak Widi
“Fiqi di kelas pak pelajaran, adanya Nawfal” jawabku.
“Yasudah, kalau gak
ada Fiqi ya Nawfal..”
“Oke pak..” kami
segera berjalan menuju kantor kepala Madrasah ditemani pak Widi. Awalnya aku
biasa disuruh wawancara, tapi entah setelah berjalan menuju kantor kepala
madrasah aku tiba-tiba grogi.
Kami bertiga masuk dan duduk memperkenalkan diri kami
masing-masing.
“Aku Nawfal” ujar Naufal “Hai… Nawfal” jawab Bayu dan WTBnya
dengan kompak sambil melambaikan tangan mereka. Aku tertawa melihat mereka
menyapa dengan sapaan begitu.
Begitupun selanjutnya sewaktu kami memperkenalkan diri kami.
Aku melihat Pak Widi tertawa disampingku mendengar sapaan tersebut.
“Langsung saja wawancara artisnya..” kata mas mas dari
telkomsel.
Segera Bayu Skak menghampiriku dan kami pun saling
berhadapan.
Entah sihir apa (ceilee lebay akunya) yang Bayu gunakan sehingga
membuat aku grogi dan bingung untuk mengawalinya. (wawancara maksudku..) :D.
Dengan innocentnya aku bertanya..
“Em.. kak, kakak ya panggilnya. Hehe..
Namanya siapa?”
hahaa.. aku tertawa sendiri setelah melihat video hasil wawancaraku itu.
“Nama asli ta? Bayu Eko Mo.., Mo nya pake ejaan lama
Moektito…” jawabnya.
Cowok kelahiran Malang 13 November 1993 itu terlihat santai
dengan gayanya yang khas yaitu memakai kaos, bercelana selutut dan berkaos kaki
panjang saat aku wawancarai.
Tujuan
mereka datang ke MAN Bangil adalah untuk tour meet and greet yang di adakan
oleh telkomsel. Di MAN Bangil mereka hanya mempunyai waktu sekitar 1 jam karena
mereka harus melanjutkan tournya ke Telkom Pasuruan. Awal Bayu bisa jadi
seperti sekarang yaitu dulu sewaktu SMP dia senang melakukan Lypsing lagu
bersama teman-temannya di depan kamera dan ternyata dia seorang gitaris bass lo
sewaktu SMP. Berkat keisengan tersebut muncul ide-ide baru yang melahirkan
sebuah kesuksesan seperti sekarang. Begitupun dengan Bayu Skak WTB, mereka
terbentuk berawal dari nongkrong bersama.
“Aku kalo kehabisan
ide yo dolen! Ide iku iso teko endi ae….”
Setelah aku melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada Bayu
Skak, cowok yang ternyata suka makan bebek goreng itu memberitahu apa arti SKAK
dibelakang namanya itu..
“Nama SKAK Merupakan Singkatan Dari 'SEKUMPULAN AREK KESEL'
Skak Adalah Grup Band Bayu Dengan Teman-Temannya Semasa Di SMK 4 Grafika Malang
Dulu”
“Ckrek..ckrek..ckrek..” kurasakan flash kamera bak kilat itu
menyorot ke wajahku.
Lagi-lagi Putri membidik kamera dengan menjpretnya
berkali-kali, tidak dengan eagle dan hati yang jernih.
Wawancara pun selesai, sesi foto bersama untuk majalah edisi
ke 5 pun mejadi alasan bagiku untuk dapat berfoto dengannya dan Bayu Skak WTB..
:D
Selesai wawancara seraya menunggu adzan dhuhur, Aku, Putri
dan Nawfal duduk dan sesekali melihat tingkah ke 5 personil Bayu Skak WTB yang
jail, usil dan gokil. Meskipun kini mereka telah menjadi mahasiswa tetap saja
kelakuannya.. ya begitulah, subhanallah ya.. sesuatu.. :D
Coba nih lihat kegokilan mereka… Don’t try this at home ya!
Setelah para siswa kelas XI dan XII sholat dhuhur berjamaah
di mushola sekolah, Bayu Skak dan Bayu Skak WTB segera menuju tempat yang telah
disediakan. Kami bertiga langsung standby di mushola, terlihat lebih banyak
para kaum hawanya daripada kaum adamnya. Ku pasang treepot dan kamera lalu ku
rekam acara yang terkesan mengejutkan sekaligus mendadak ini. Tanya jawab pun
dilakukan, acarapun berjalan dengan seru.
Mbak Pepy rek,, gaya! :D
Jaki dua melu tanya sisan.. hehe
namun skakmate (Sebutan fans Bayu
Skak) maupun semua yang hadir di mushola merasa kecewa karena Bayu Skak dan
Bayu WTB hanya sebentar di sana, ditambah mereka tidak bisa berfoto ria dengan
Bayu Skak. Untuk dapat berfoto dengan Bayu Skak pihak mereka hanya membatasi
yang awalnya 50 orang menjadi 10 orang. Tentu semuanya kecewa..
Mereka keluar mushola menuju ruangan kepala madrasah lagi
untuk berunding, apakah akan melayani foto bersama apa tidak. Tampak dari dua
sisi pintu tempat masuk ke ruangan tersebut ramai oleh teman-teman, kakak
kelas. Dengan sigap OSIS mengamankan daerah tersebut. Tidak lama kemudian
mereka mengambil keputusan untuk tidak ada sesi foto bersama. Namun tiba-tiba
masuklah Pak Didin dari luar ruangan.
“Fi, fotono aku age..” (sambil memberikan kamera SLR)
Aku yang waktu itu membawa kamera panggul merasa kualahan,
belum sempat aku menjawab salah satu personil dari Bayu Skak WTB menawarkan
diri untuk memfotonya.
Diambillah kameranya,
“Wes tah, sak aken a rek gurune..guru iki, sek-sek tak moto
disek”
Dipencetnya tombol hitam kecil itu..
“Klik..”
“Lho, kok g bisa pak”
dibacanya tulisan yang ada di kamera tersebut
“Masukkan kartu memory”
Hahaha.. aku terpingkal melihat kejadian tersebut. Yaela,
mau ditaruh dimana tuh mukanya Pak Didin, kameranya aja berkelas, tapi… :D
Ah sudahlah, kita tinggalkan kisah Pak Didin (ceile pak, aku
biasanya manggil mas.. kaku kalo pak..).
Sekitar pukul 14.00 WIB. Bayu skak dan Bayu Skak WTB pergi
meninggalkan Madrasah kami tercinta dan melanjutkan tournya.
Belum sampai disini kelanjutan cerita tentang datangnya Bayu
Skak secara tiba-tiba..
Baca kelanjutan kisahnya, to be continue ya. Dijamin gokil
kelanjutannya.. ^_^