Jumat, 28 Maret 2014

My Journey


MAN BANGIL HEBOH BAYU SKAK :D
(Part 1)


Selasa, 25 Maret 2014 waktu yang lalu Madrasahku tercinta dikejutkan dengan kedatangan artis you tube lokal yang terkenal dengan ‘guyonan boso jowone’ sopo maneh nek duduk BAYU SKAK. Hehe.. sebelum kedatangannya dia membuat tweet di twitternya, nih katanya..

Cowok yang sekarang duduk di Jurusan Art And Desain Di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang ( UM ) itu datang menggunakan mobil warna merah milik telkomsel sekitar pukul 11.30 WIB bersama WTB (With The Band) yang terdiri dari mas Ical, mas Tutus, mas Yoshua dan mas Didin.
Pertama aku tak tau kalau Bayu skak akan datang ke Madrasahku ini, aku taunya dari adik kelasku, namanya Putri yang sewaktu Bayu dan WTB turun dari mobil warna merah milik telkomsel.
“Heey.. Bayu Skak iku maeng.. mudun teko montore telkomsel, sakiki nak ruangane P.Alfan. aaah pokoke aku kudu foto karo bayu skak!”
 Itulah teriakan histerisnya yang entahlah beberapa kali dia mengulang kata-kata itu. Aku hanya bisa tertawa dan geleng-geleng kepala melihat tingkah adik kelasku itu. 
 Beberapa menit Bayu Skak dan WTB berada di ruangan kepala Madrasah, sebagai tim jurnalistik aku sudah siap jika harus mewawancarainya. Kebetulan tim jurnalistik sedang berkumpul untuk membahas lomba film yang akan di ikuti di UMSIDA tingkat Jawa Timur.

“Pak Didin, pokoke aku seng moto-moto (sambil membawa kamera) emoh, pokoke aku..” ucap Putri lagi. Skali lagi aku hanya bisa geleng-geleng sambil tertawa melihatnya. 

“Iyo, sek ndelok sek kene kamerae” ujar Pak Didin. Oiya bukan Didin personil Bayu WTB lo ya.. hehe

“Aku ya seng moto, pokoke aku, aku kudu foto karo Bayu Skak pokoke!” sahutnya. Yaela deeek, kok serba pokok-pokok’e se dek.. -_- :D “Iyo sek ngenteni Pak Widi..” sergah Pak Didin.

Tak lama kemudian Pak Widi datang, 

“Tim Jurnalis ya, wawancara. Alfi…” 

“Saya ya pak, saya..” belum sempat pak Widi melanjutka ucapannya Putri menyahutnya. 

“Iya, Putri, Alfi sama ada yang bagian kamera panggul, Fiqi mana Fiqi?” Tanya pak Widi 

“Fiqi di kelas pak pelajaran, adanya Nawfal” jawabku.

 “Yasudah, kalau gak ada Fiqi ya Nawfal..” 

“Oke pak..”  kami segera berjalan menuju kantor kepala Madrasah ditemani pak Widi. Awalnya aku biasa disuruh wawancara, tapi entah setelah berjalan menuju kantor kepala madrasah aku tiba-tiba grogi. 

Kami bertiga masuk dan duduk memperkenalkan diri kami masing-masing. 

“Aku Nawfal” ujar Naufal “Hai… Nawfal” jawab Bayu dan WTBnya dengan kompak sambil melambaikan tangan mereka. Aku tertawa melihat mereka menyapa dengan sapaan begitu.

Begitupun selanjutnya sewaktu kami memperkenalkan diri kami. Aku melihat Pak Widi tertawa disampingku mendengar sapaan tersebut. 

“Langsung saja wawancara artisnya..” kata mas mas dari telkomsel. 

Segera Bayu Skak menghampiriku dan kami pun saling berhadapan. 
Entah sihir apa (ceilee lebay akunya) yang Bayu gunakan sehingga membuat aku grogi dan bingung untuk mengawalinya. (wawancara maksudku..) :D. 
Dengan innocentnya aku bertanya.. 
 “Em.. kak, kakak ya panggilnya. Hehe.. 

Namanya siapa?” hahaa.. aku tertawa sendiri setelah melihat video hasil wawancaraku itu. 

“Nama asli ta? Bayu Eko Mo.., Mo nya pake ejaan lama Moektito…” jawabnya.

Cowok kelahiran Malang 13 November 1993 itu terlihat santai dengan gayanya yang khas yaitu memakai kaos, bercelana selutut dan berkaos kaki panjang saat aku wawancarai.  
 Tujuan mereka datang ke MAN Bangil adalah untuk tour meet and greet yang di adakan oleh telkomsel. Di MAN Bangil mereka hanya mempunyai waktu sekitar 1 jam karena mereka harus melanjutkan tournya ke Telkom Pasuruan. Awal Bayu bisa jadi seperti sekarang yaitu dulu sewaktu SMP dia senang melakukan Lypsing lagu bersama teman-temannya di depan kamera dan ternyata dia seorang gitaris bass lo sewaktu SMP. Berkat keisengan tersebut muncul ide-ide baru yang melahirkan sebuah kesuksesan seperti sekarang. Begitupun dengan Bayu Skak WTB, mereka terbentuk berawal dari nongkrong bersama. 

 “Aku kalo kehabisan ide yo dolen! Ide iku iso teko endi ae….”     

Setelah aku melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada Bayu Skak, cowok yang ternyata suka makan bebek goreng itu memberitahu apa arti SKAK dibelakang namanya itu..

“Nama SKAK Merupakan Singkatan Dari 'SEKUMPULAN AREK KESEL' Skak Adalah Grup Band Bayu Dengan Teman-Temannya Semasa Di SMK 4 Grafika Malang Dulu” 

“Ckrek..ckrek..ckrek..” kurasakan flash kamera bak kilat itu menyorot ke wajahku. 

Lagi-lagi Putri membidik kamera dengan menjpretnya berkali-kali, tidak dengan eagle dan hati yang jernih. 

Wawancara pun selesai, sesi foto bersama untuk majalah edisi ke 5 pun mejadi alasan bagiku untuk dapat berfoto dengannya dan Bayu Skak WTB.. :D

Selesai wawancara seraya menunggu adzan dhuhur, Aku, Putri dan Nawfal duduk dan sesekali melihat tingkah ke 5 personil Bayu Skak WTB yang jail, usil dan gokil. Meskipun kini mereka telah menjadi mahasiswa tetap saja kelakuannya.. ya begitulah, subhanallah ya.. sesuatu.. :D
Coba nih lihat kegokilan mereka… Don’t try this at home ya!





Setelah para siswa kelas XI dan XII sholat dhuhur berjamaah di mushola sekolah, Bayu Skak dan Bayu Skak WTB segera menuju tempat yang telah disediakan. Kami bertiga langsung standby di mushola, terlihat lebih banyak para kaum hawanya daripada kaum adamnya. Ku pasang treepot dan kamera lalu ku rekam acara yang terkesan mengejutkan sekaligus mendadak ini. Tanya jawab pun dilakukan, acarapun berjalan dengan seru.

 Mbak Pepy rek,, gaya! :D
Jaki dua melu tanya sisan.. hehe
namun skakmate (Sebutan fans Bayu Skak) maupun semua yang hadir di mushola merasa kecewa karena Bayu Skak dan Bayu WTB hanya sebentar di sana, ditambah mereka tidak bisa berfoto ria dengan Bayu Skak. Untuk dapat berfoto dengan Bayu Skak pihak mereka hanya membatasi yang awalnya 50 orang menjadi 10 orang. Tentu semuanya kecewa..  
Mereka keluar mushola menuju ruangan kepala madrasah lagi untuk berunding, apakah akan melayani foto bersama apa tidak. Tampak dari dua sisi pintu tempat masuk ke ruangan tersebut ramai oleh teman-teman, kakak kelas. Dengan sigap OSIS mengamankan daerah tersebut. Tidak lama kemudian mereka mengambil keputusan untuk tidak ada sesi foto bersama. Namun tiba-tiba masuklah Pak Didin dari luar ruangan.
“Fi, fotono aku age..” (sambil memberikan kamera SLR)
Aku yang waktu itu membawa kamera panggul merasa kualahan, belum sempat aku menjawab salah satu personil dari Bayu Skak WTB menawarkan diri untuk memfotonya.
Diambillah kameranya,
“Wes tah, sak aken a rek gurune..guru iki, sek-sek tak moto disek”
Dipencetnya tombol hitam kecil itu..
“Klik..”
 “Lho, kok g bisa pak” dibacanya tulisan yang ada di kamera tersebut
“Masukkan kartu memory”
Hahaha.. aku terpingkal melihat kejadian tersebut. Yaela, mau ditaruh dimana tuh mukanya Pak Didin, kameranya aja berkelas, tapi… :D
Ah sudahlah, kita tinggalkan kisah Pak Didin (ceile pak, aku biasanya manggil mas.. kaku kalo pak..).
Sekitar pukul 14.00 WIB. Bayu skak dan Bayu Skak WTB pergi meninggalkan Madrasah kami tercinta dan melanjutkan tournya.
Belum sampai disini kelanjutan cerita tentang datangnya Bayu Skak secara tiba-tiba..
Baca kelanjutan kisahnya, to be continue ya. Dijamin gokil kelanjutannya.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar